Thursday, December 30, 2004

Malu aku jadi orang indonesia.
(sebuah renungan akhir tahun)

Mirip sama tulisannya Taufik Ismail yah? Tapi isinya dijamin ngga bakalan sama kok sama maestro sastra Indonesia itu.

Kok malu?

Bagaimana aku tidak malu terhadap Malaysia dan Thailand, negara yang juga mengalami bencana alam gelombang tsunami tetapi dengan kerugian yang lebih sedikit. Pemerintah mereka dengan tegas melarang perayaan tahun baru yang bersifat hura-hura.

"Ini bukan saatnya bersenang-senang," kata Badawi seperti dikutip kantor berita The Associated Press, Kamis (30/12/2004). Sejauh ini, perayaan Tahun Baru yang sudah dibatalkan adalah pesta dan konser yang biasanya digelar di Menara Kembar Petronas. - dikutip dari detik.com

Disaat saudara-saudaraku sebangsa di Banda Aceh, Meulaboh dan daerah pesisir pantai Sumatera Utara tertimpa bencana gempa dan serangan gelombang tsunami, dilanda rasa dingin dibawah siraman air hujan, diterpa angin pantai di tempat penampungan, ancaman kelaparan dan belum lagi ancaman penyakit menular. Pada saat yang sama masih ada orang yang lebih mementingkan perayaan akhir tahun di hotel dan tempat-tempat mahal lainnya. Who cares anyway? I do care. Mungkin memang rasa kemanusian dan solidaritas sebagian kita sebagai bangsa yang mempunyai sila persatuan indonesia hanya terbatas sebagai slogan. Not more than that.

Tapi kalau kita mengutip pernyataan Bang Yos akan sangat terlihat kontradiktif dengan pernyataan seorang Badawi,

"Emang mudah batal-batalin seperti itu? Pokoknya acaranya tetap ada," kata Sutiyoso saat dicegat detikcom di sela-sela meninjau kantor barunya di Balaikota DKI Jakarta, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (30/12/2004).

Bukannya aku mengecilkan seorang Sutiyoso dan mengagungkan Badawi. Tidak sama sekali. Saya hanya bingung dengan penyataan Sutiyoso sebagai seorang pejabat publik setingkat gubernur dapat mengeluarkan kata-kata seperti itu. Dibandingkan dengan Malaysia yang kehilangan sekian puluh atau sekian ratus jiwa penduduknya seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia lebih mempunyai rasa simpati dan dapat berempati terhadap duka Aceh.
Tapi yah sudahlah, seperti yang dikatakan Bang Yos,"The show must go on". Mungkin Bang Yos punya cara tersendiri untuk mengekspresikan rasa dukanya terhadap masyarakat Aceh. Begitu juga saya. Saya akan mengikuti gerakan teman-teman di milis dan detik.com yang merayakan tahun baru ini dengan merenung, berdoa dan bertafakur tanpa ada hura-hura. Untuk saudara-saudaraku di Aceh sangat bohong bila aku berkata "Aku tahu apa yang kalian rasakan". But one thing for sure I do care for what have happened di Aceh.
Innalillahi wa innailaihi rojiuun. Insya Allah setiap jiwa yang kembali ke haribaan-Nya mendapat tempat yang mulia dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.

SELAMAT TAHUN BARU 2005. Semoga the days forward will bring this country to be a better place to live :) (I Wish)
anyway where will you be on januari 1, 2005?

Saturday, December 11, 2004

Hmmm stuck di depan pc dari jam 1/2 7 tadi sore. Abis nonton can't hardly wait, langsung ke warnet. Setelah sebelumnya diantar oleh si kiki ke pizza hut buat beli makan malam (salad dan salad). Dan dari tadi sore lagunya mbak Eka Deli masih aja mengalir dengan lancar.

Cuma kok perut gue jadi kayak pengen mbrojol yah setelah makan salad ini. Wakakaka seharian dari pagi gue makannya cuman sayur dan buah aja. Pengen kurus? Yoeeehh.

Tapi emang nih seharian totally gue menghabiskan aktifitas gue dengan bergerak. Pagi" abis shalat subuh gue bantuin nyokap masak nasi goreng, padahal gue gak makan juga tuh nasi. Terlalu berlemak buat gue. Terus cuci perkakas dapur yang dipakai masak dan perkakas makan. Selesai kegiatan cuci mencuci manasin mobil secara jam 1/2 7 pagi gue sudah harus ada di pinggir kolam renang cilandak sport center. Nah di kolam renang sampe jam 9 1/4.

Pulang dari berenang gue cuci mobil yang sudah sangat berdebu. Kudu dicuci soalnya mo dipake buat nganter ibu" ke kawinan tetangga di gedung depnaker. Jam 11 udah stand by nganterin nyokap sama tante-tante gue ke sana. Pulang dari kawinan jam 1. Langsung makan sayur lagi. Terus tidur dah di kamar. Tepars!!

Bangun jam 4.15 udah berasa laper banget nih perut. Langsung aja ngembat buah di kulkas. Apa aja yang penting bisa membunuh rasa lapar ini. Huuehuehuehuheue. Ketemunya cuman pepaya dan semangka. Jadilah keduanya teman setia sambil nonton can't hardly wait. Jeniffer Love Hewitt manis banget euy. Jam 5 lewat baru deh mandi sore. Seger banget. Abis mandi ngobs sama bokap soal acara tv. Huhuhuhuhuhu. Eh ke udahan dulu yah. Dah mo pupi nih. Kebelet abis. See ya.